Praktik Baik Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

Dialog Yudisial Online Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkolaborasi dengan Federal Circuit Family Court of Australia dan Australia Indonesia Partnership for Justice, kembali dilaksanakan pada Jum’at, 23 Februari 2024. Diskusi yudisial kali ini mengambil tema Praktik Baik perlindungan Hak Perempuan dan Anak dalam Putusan Perceraian di Peradilan Agama. Diskusi kali ini Menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya antara lain yaitu YM. Prof. Dr. Drs. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M. (Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia), The Honorary Judge Patrizia Mercuri (Deputy Chief Judge FCFCOA), Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag. (Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama), Dr. H. Suhartono, S.Ag., S.H., M.H. (Ketua Pengadilan Agama Surabaya) serta The Honorary Justice Suzzane Christie (FCFCOA).

Dalam kesempatan pada hari itu didapat beberapa kesimpulan antara lain yaitu Pelaksanaan putusan tentang pemenuhan hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian dinilai lebih lambat daripada yang berlaku di negara-negara mayoritas muslim lainnya, seperti Australia, Turki, Mesir, Qatar, ataupun Malaysia. Namun demikian, putusan-putusan yang didasarkan pada perspektif perlindungan perempuan dan anak, khususnya di lingkungan peradilan agama, semakin banyak, seiring dengan kebijakan pimpinan Mahkamah Agung dalam menjamin hak-hak perempuan dan anak. Perlu inisiatif, kesadaran,  dan upaya kolaboratif yang sungguh-sungguh dari negara, pemerintah, pengadilan, dan Masyarakat untuk memastikan hak Perempuan dan anak dapat terlaksana dengan baik di Indonesia”

Pengadilan Agama Rantau sendiri turut serta menghadiri kegiatan ini di Ruang Media Center diwakili oleh YM. Ahmad Fahlevi, S.H.I., M.H. (Ketua), YM. Burhannudin Iskak, S.Ag., S.H., M.H. (Wakil Ketua), YM. Dina Khomsiana Afidatul Masruroh, S.H. (Hakim) serta Helmani, S.H. (Panitera). (RR)